Sabtu, 14 Desember 2013

Ma'rifat Syaidina Ali


Firman Allah SWT yang dijelaskan dalan hadis Nabi Muhammad
SAW kepada Sayyidina Ali r.a melalui telinga kirinya.
Dzat dan Rumah Tuhan
Ajaran pertama tentang Dzat dan singgasana Tuhan. Ajaran tersebut
terbagi menjadi delapan bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Adanya Dzat
Sesungguhnya tidak ada apa-apa, karena pada waktu masih keadaan
kosong, belum ada sesuatupun. Yang ada hanyalah Aku. Tidak ada
Tuhan selain Aku. Akulah hakikat Dzat yang Maha Suci, yang
meliputi sifat-Ku, yang menyertai Nama-Ku, dan yang menandai
perbuatan-perbu atan-Ku.
2. Kejadian Dzat
Sesungguhnya, Aku adalah Dzat yang Maha Kuasa, yang berkuasa
menciptakan segala sesuatu. Terjadi dalam seketika, sempurna dari
Kodrat-Ku. Pertama kali yang Aku ciptakan adalah sebuah pohon
bernama Sajaratul Yakin (pohon kehidupan). Pohon itu tumbuh
dialam Adam Makdum (kosong hampa) yang azali dan abadi.
Setelah itu Aku ciptakan Cahaya Bernama Nur Muhammad (cahaya
yang terpuji), kemudian cermin bernama Mir’atul Haya’i (kaca wira’i),
nyawa yang disebut Roh Idhafi (nyawa yang jernih), pelita yang
bernama Kandil (lampu tanpa api), pemata yang bernama Dzarrah
(permata), dan Jalal (keperkasaan) yang disebut Hijab (dinding jalal
atau penutup), yang menjadi sekat bagi penampakan-Ku.
3. Uraian Tentang Dzat
Sebenarnya manusia itu adalah Rahsa-Ku dan Aku ini adalah rahsa
manusia karena Aku menciptakan Adam dari empat unsur yaitu :
tanah, air, api, dan udara. Keempat unsur itu adalah perwujudan dan
Sifat-Ku. Kemudian Aku masukkan kedalam tubuh Adam lima
macam mudzarrah, yaitu : nur, rahsa, ruh, nafsu, dan budi yang
merupakan diding yang menghalangi Wajah-Ku yang Maha Suci.
4. Susunan dalam Singgasana Baitul Makmur
Sesungguhnya Aku mengatur singgasana dalam Baitul Makmur,
yaitu rumah tempat kesukaan-Ku. Tempat itu berada dalam kepala
Adam. Dalam kepala itu ada otak, dalam otak itu ada manik, dalam
manik ada budi, dalam budi ada nafsu, dalam nafsu ada sukma,
dalam sukma ada rahsa, dalam rahsa ada Aku. Tidak ada Tuhan
selain Aku, Dzat yang melipti semua keadaan.
5. Susunan dalam Singgasana Baitul Muharram
Sesungguhnya Aku mengatur singgasana berada dalam Baitul
Muharram, yaitu rumah tempat pengingat-Ku. Tempat itu ada di
dalam dada Adam, di dalam dada itu ada hati, di dalam hati itu ada
jantung, di dalam jantung itu ada budi, di dalam budi itu ada jinem
(angan-angan), di dalam jinem itu ada sukma, di dalam sukma itu
ada rahsa, di dalam rahsa itu ada Aku. Tidak ada Tuhan selain Aku,
Dzat yang meliputi semua keadaan.
6. Susunan dalam Singgasana Baitul Muqaddas
Sesungguhnya Aku mengatur singgasana di dalam Baitul Muqaddas.
Itu adalah rumah, tempat yang Aku sucikan. Berada dalam
kontholnya adam, dalam konthol itu ada prinsilan (buah pelir), di
antara prinsilan itu ada nathfah yaitu mani, dalam mani itu ada
madzi, dalam madzi itu ada wadi, dalam wadi ada manikem, dalam
manikem itu ada rahsa, dalam rahsa ada Aku. Tidak ada Tuhan
selain Aku, Dzat yang meliputi semua keadaan, bertahta dalam nukat
gaib, turun menjadi Jauhar Awal. Disitulah alam Ahadiyat berada
(alam Wahdat dan alam Wahidiyat), alam Arwah, alam Misal, alam
Ajsam, dan alam Insan Kamil, menjadi manusia sempurna yaitu
sifat-Ku yang sejati.
7. Peneguh Iman
Yaitu yang menjadi kekuatan iman:
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Aku dan menyaksikan
Diri-Ku bahwa Muhammad itu adalah utusan-Ku.
8. Kesaksian
Aku bersaksi dalam Diri-Ku sendiri bahwa tidak ada Tuhan selain
Diri-Ku dan menyaksikan Diri-Ku bahwa Muhammad itu adalah
utusan-Ku. Bahwa sesungguhnya yang dinamakan Allah itu adalah
Badan-Ku, Rasul itu adalah Rahsa-Ku, Muhammad itu adalah Cahaya-
Ku. Akulah yang selalu ingat dan tidak pernah lupa, Akulah yang
kekal tidak bisa diubah oleh keadaan. Akulah yang selalu tahu, tidak
ada suatu apapun yang tersembunyi dari-Ku. Akulah yang
menguasai segalanya, yang Maha Kuasa dan Bijaksana, tidak
memiliki kekurangan dalam pengetahuan. Byar! Sempurna, terang-
benderan g, tidak terasa apa-aa, tidak kelihatan apa-apa, hanya Diri-
Ku yang meliputi semua alam dengan Kodrat-Ku.
( CATATAN PENTING.....Kis ah ma'rifat saidina ali di buat oleh
seorang Jendral Belanda bernama VANDEFONER yang telah masuk
ISLAM dan belajar di cairo mesir mengenai agama ISLAM untuk
memecah belah ummat ISLAM di nusantara INDONESIA, Konsep
ma'rifat di gunakan sang jenderal belanda untuk menyesatkan
pemahaman ummat ISLAM yang telah menyebar di tanah nusantara
INDONESIA, ada ratusan buku ma'rifat untuk menyesatkan
pemahaman ummat islam yang di buat dan di sebarkan salah
satunya pemahaman ALLAH swt menyatu dengan manusia dan
manusia dapat melihat ALLAH swt,ajaran ma'rifat yang di rusak
dalam kitab kitabnya telah masuk mengakar dalam dunia pendidikan
ma'rifat di semua majelis thoriqat dan majelis laduni.
Sayangnya kondisi ini di biarkan begitu saja oleh para ulama di
jaman belanda dan terjadilah perpecahan paham aliran di nusantara
dengan lahirnya macam macam aliran thoriqat bahkan aliran inkar
syariat. Sehingga aliran aliran sesat menggunakan nama ma'rifat
tumbuh subur dan merekrut banyak pemuda dan orang dewasa
muslim.... Banyak aliran ma'rifat yang membebaskan jamaahnya
dari kewajiban syariat contohnya,bebas tidak ada lagi hukum wajib
sholat 5 waktu dan hukum wajib mengikuti yaqin kepada ALQUR'AN
dan ASSUNNAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar